TAIZÉ

“Sebuah kenyataan yang sangat sederhana”

 

Saat kita membuka Injil, kita dapat berkata, “Kata-kata Yesus ini seakan hanyalah huruf-huruf kuno yang ditulis dalam bahasa yang tak dikenal. Namun oleh karena Injil tersebut ditulis oleh seseorang yang mengasihi aku maka aku akan mencoba untuk memahami maknanya serta menerapkan sesegera mungkin sedikit dari apa yang telah kupahami.”…

Pengetahuan yang luas tidaklah penting untuk memulainya. Pada waktunya pengetahuan tersebut akan sangat bernilai. Namun melalui hati, di kedalaman diri-lah, manusia dapat mulai memahami Misteri Iman. Segala sesuatunya tidak diberikan secara serta merta. Kehidupan batin terbangun tahap demi tahap. Hari ini, kita melangkah maju dalam iman saat kita melangkah untuk menapaki tahapan-tahapan tersebut.

JPEG - 13.1 ko

Tepat di kedalaman keberadaan diri manusia, terdapat kerinduan akan sebuah kehadiran, keinginan yang tanpa suara akan sebuah persekutuan. Janganlah kita lupa bahwa kerinduan yang sederhana akan Tuhan ini sudah merupakan awal dari iman.

Terlebih lagi, tidak seorangpun dapat memahami Injil secara keseluruhan tanpa bantuan bantuan dari orang lain. Masing-masing dari kita hendaknya berkata, “Dalam Gereja sebagai persekutuan yang unik inilah, apa yang tidak saya pahami tentang iman dipahami oleh mereka yang menghayatinya. Aku tidak hanya menyandarkan diri hanya pada imanku sendiri tetapi juga iman umat Kristen dari segala jaman, yakni mereka yang telah mendahului kita, dari sejak masa Maria dan para Rasul hingga mereka yang hidup pada masa kini. Hari lepas hari, aku mempersiapkan batinku untuk dapat meletakkan kepercayaanku dalam Misteri Iman.”

Dengan demikian menjadi nyata bahwa iman –percaya kepada Allah– merupakan satu hal yang sangat sederhana, begitu sederhananya sehingga setiap orang dapat menerimanya. Iman senantiasa muncul bergelora di sepanjang kehidupan kita hingga saat kita menghembuskan nafas terakhir.

Bruder Roger

Terakhir diperbaharui: 12 April 2010
“Janganlah kita lupa bahwa kerinduan yang sederhana akan Tuhan sudah merupakan awal dari iman.”